4 Hari Jelajah Bali (Pt. 2)

Bali emang gaada matinya.
Perpaduan keindahan alam dan kekayaan budayanya seperti paket sempurna pemberian sang pencipta yang membuat Bali emang pas banget untuk berlibur.

Ogut sendiri tidak akan pernah bosan akan Bali.
Sebelumnya ogut sudah dua kali berkunjung ke Bali. Sudah sangat lama, itupun pas masa ingusan pas ikut study tour jaman SMP dan SMA.
Udah lama.
Lamaaa bangeeet :((((

Setelah beranjak dewasa, kenangan indahnya Bali yang terekam pada masa alay remaja tak pudar begitu saja. Memupuk niatan untuk kembali berkunjung suatu saat nanti.
Dan beberapa waktu lalu kesampaian juga keinginan ogut untuk kembali berpelesir ke Bali.
Di postingan blog kali ini sudah memasuki hari ketiga ogut berpelesir di Bali.
Cerita perjalanan ogut di hari pertama dan kedua bisa dibaca disini.
(Thx to @candra_michael and @alfananda_edwin yang memberikan tempat bernaung sekaligus menjadi partner bagi ogut selama membolang selama di Bali)

DAY 3
Ubud 
Bali bukan hanya melulu pantai-pantai dan pusat hiburan di sekitaran Denpasar dan Kuta.
Ngetrip ke Bali seakan belum lengkap apabila kita belum mengunjungi Ubud.
Ubud sendiri adalah sebuah desa yang terletak di Kabupaten Gianyar, terletak sekitar sekitar 25 km dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam dari pusat kota Denpasar.
Pesona Ubud sendiri terletak pada pesona alamnya. Berbeda dengan sebagian besar wilayah lain Bali yang mengandalkan daerah pesisir sebagai objek wisata, Ubud justru mengandalkan potensi alamnya yang masih asri. 
Terletak di kawasan perbukitan dengan sungai-sungai, daerah persawahan, jurang-jurang sampai gunung-gunung membuat kesan hijau dan asri begitu terasa di Ubud.
  
Wenara Wana/Sacred Monkey Forest
Memasuki hari ketiga,dari pagi buta ogut langsung berangkat ke Ubud, tujuan pertama ogut adalah Wenara Wana atau yang oleh para bule lebih akrab disebut dengan Sacred Monkey Forest.
Wenara Wana atau juga sering disebut dengan Hutan Monyet ini merupakan cagar alam dengan kompleks candi-candi di dalamnya.

Yang membuat unik adalah banyaknya kera-kera yang berkeliaran secara bebas disini.
Karena suci tempat ini pun dijaga oleh beberap pecalang. Bagi yang belum tau pecalang adalah semacam penjaga keamanan yang ada di desa-desa di Bali, atau bisa disebut juga polisi tradisional Bali.
Disini kita bisa lebih dekat dengan alam, di dalam sini terdapat sungai-sungai dan hutan banyak pepohonan hijau.
Kita akan merasakan relaksasi ketika menyusuri jengkal demi jengkal area hijau yang luasnya mencapai 27 hektar ini.

Bukit Campuhan
Setelah menjelajah Hutan Kera Ubud, ogut melanjutkan perjalanan menuju Bukit Campuhan.
Bukit Campuhan adalah sebuah bukit yang terletak di Desa Campuhan. YA IYALAH!!!
Masih terletak di sekitaran Ubud. Bukit ini terletak di belakang Pura Gunung Lebah.
Pura ini memiliki pesona tersendiri yang ga kalah dari Bukit Campuhan. Kita bisa memasuki Pura ini dengan menyewa terlebih dulu pakaian adat, di dalamnya kita bisa menikmati eksotisnya budaya Bali. Melihat prosesi ibadah warga lokal dengan pakaian adatnya yang khas.

Selanjutnya, butuh sedikit perjuangan untuk mencapai spot yahud di Bukit Campuhan ini. Kita masih harus berjalan sekitar 1 sampai 2 kilometer lagi dari Pura.
Berada disini akan membuat kita asli rileks, diapit dua buah sungai dan pemandangan asri hijau di kanan dan di kiri membuat panorama ajaib yang membuat kita terpesona.

iRileks

DAY 4
Upacara Adat Odalan
Di hari ke empat ogut mencoba untuk santai, bangun agak siang dan berlama-lama di kasur.
Menjelang siang barulah ogut meniatkan diri berjalan-jalan santai menyusuri tiap sudut Bali.
Setelah tak begitu jauh memacu motor, betapa beruntungnya ogut ketika menemukan salah satu perayaan warga lokal ketika ogut sampai di daerah Sukawati.

Ogut menjumpai salah satu acara adat setempat yaitu Odalan.
Odalan atau Piodalan adalah peringatan hari kelahiran sebuah pura, dan untuk memperingati acara hari jadi tersebut para warga setempat dimana pura itu berada bergotong royong untuk memberikan sesajian. Hal ini sebagai wujud rasa syukur terhadapa Sang Maha Kuasa.
Eksotis!!!


Double Six Beach (Seminyak)
Sore harinya ogut kembali berpelesir ke pantai, kali ini Double Six Beach menjadi tujuan ogut.
Pantai ini unik karena sepanjang pantai terdapat kafe dengan kursi dari bantal dengan aneka warna yang seakan mengundang kita untuk duduk dan berlama-lama menikmati suasana pantai.

Di pantai ini ogut bener-bener merasakan yang namanya lupa waktu.
Mulai dari menuju senja, ketemu senja sampai beranjak gelap ogut habiskan dengan kongkow di salah satu kafe sambil ngobrol ngalor ngidul bersama kawan.

Menjelang Senja

Senja

Sampe Gelap

So, overall dua hari terakhir di Bali ini cukup mengasyikkan.
Nongkrong di ketinggian tebing tepian laut, berendam air panas di tepian danau dan sampai akhirnya kongkow lagi di tepian pantai sudah ogut rasakan pada dua hari pertama trip di Bali.
Dua hari berikutnya ogut mendapatkan pengalaman yang ga kalah seru.
Menikmati suasana khas pedesaan yang asri di Ubud, melihat kegiatan masyarakat lokal Bali dalam Pura, ketemu perayaan adat lokal yang eksotis hingga menikmati asoynya duduk di sofa empuk langsung di pinggiran pantai.
Asli lah pengalaman yang yahud.

So, udah puas???
Belum, sama sekali belum.
Tentu saja kalau ada kesempatan lain ogut masih ingin kembali berpelesir di Bali :))

Jadi, gimana dengan kalian?
Pengen coba main-main ke Bali juga?