4 Hari Jelajah Bali (pt. 1)

Bali emang gaada matinya.
Perpaduan keindahan alam dan kekayaan budayanya seperti paket sempurna pemberian sang pencipta yang membuat Bali emang pas banget untuk berlibur.

Ogut sendiri tidak akan pernah bosan akan Bali.
Sebelumnya ogut sudah dua kali berkunjung ke Bali. Sudah sangat lama, itupun pas masa ingusan pas ikut study tour jaman SMP dan SMA.
Udah lama.
Lamaaa bangeeet :((((

Setelah beranjak dewasa, kenangan indahnya Bali yang terekam pada masa alay remaja tak pudar begitu saja. Memupuk niatan untuk kembali berkunjung suatu saat nanti.
Dan beberapa waktu lalu kesampaian juga keinginan ogut untuk kembali berpelesir ke Bali.
Jadi, langsung saja ogut ceritakan catatan perjalanan dalam postingan blog kali ini.


Day 1
Blue Point Beach / Pantai Suluban 
Dari rumah, ogut melakukan perjalanan sehari semalam untuk menuju Bali.
Berangkat jam 2 siang, ogut sampai di Pulau Dewata sekitar jam 8 pagi keesokan harinya.
Perjalanan darat yang lumayan jauh cukup melemahkan ogut, alhasil semenjak tiba di Bali, hari pertama ogut menghabiskan waktu di kasur dari pagi sampe sore. BzzzzZTtt.
(Thx to @candra_michael and @alfananda_edwin yang memberikan tempat bernaung sekaligus menjadi partner bagi ogut selama membolang selama di Bali)

Setelah seharian berhibernasi dan energi kembali terisi, ogut tak membuang waktu. Sore harinya langsung saja ogut menuju objekan pertama.
Pantai Suluban atau yang oleh bule-bule sering disebut juga dengan Blue Point Beach adalah tujuan pertama ogut.
Pantai ini terletak di Uluwatu, tepatnya di Desa Pecatu.
Pantai ini asli super auwsem dan eksotis, untuk mencapainya kita harus menuruni ratusan anak tangga di antara tebing-tebing yang sudah dipermak sedemekian rupa menjadi cafe-cafe.
Selain pemandangannnya, daya tarik lain dari pantai ini adalah ombaknya.
Yep, ombak di Blue Point ini disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia, tak heran jikalau mayoritas pengunjung disini adalah para turis mancanegara alias bule-bule pemburu ombak penggila surfing.

Pemandangan yahud Blue Point Beach:

Jadi, cuma pemandangan dan ombak doang nih daya tarik Blue Point Beach ini?
Samasekali tidak.
Kalo ogut bilang sih daya tarik utama adalah puluhan cafe yang berjejeran di tebing tepian pantai, membawa nongkrong menuju ke level berbeda dari biasanya.
Duduk di atas tebing sambil menikmati sajian minuman ringan yang ada sungguh memberi kepuasan tersendiri, asoy bener sensasinya.
Saking nyamannya nongkrong santai ogut sampai mengurungkan niat untuk turun ke pantai, cukup dari tebing saja kita sudah bisa menikmati pemandangan yahud tiada tara.

Tempat ngebeer ngopi paling asoy sejagad raya :


Nemu sunset yang indah (banget) macem gini

Perbandingan sore dan malam hari di salah satu sudut cafe di tebing Pantai Suluban, rame bule-bule:



Mungkin jika ada yang bilang Bali itu cuma pantai, pantai dan pantai ada benernya juga.
Tapi tiap pantai memilik keunikan dan pesonanya tersendiri, dan Blue Point ini dengan cafe-cafe di tepian tebingnya.
Tempat yang asik untuk sekedar kunjungan akhir pekan untuk merelaksasi pikiran dan berkumpul bersama kawan-kawan.


Day 2
Batur, Paket Seru Gunung dan Danau
Hari kedua ogut tak lagi buang-buang waktu, pagi pagi benar ogut udah cabut. Kali ini tujuan ogut adalah danau terluas di Bali.
Yaaaps, Danau Batur.
Danau Batur ini terletak di Kabupaten Bangli, bisa ditempuh sekitar 2 sampai 3 jam dari Kota Denpasar. Danau ini ada pada ketinggian 1.050 meter diatas permukaan air laut, dan yang membuatnya unik ada Gunung Batur di sebelahnya. Gunung dan Danau yang bersebelahan ini secara ajaib membentuk sebuah pemandangan yang super indah.


Selain berniat untuk menikmati udara segar dan dingin di Batur ini, sebenernya niat utama ogut adalah ingin berkunjung Batur Natural Hot Spring yang termahsyur.
Letak pemandian ini persis di tepian Danau Batur, jadi jangan heran kalo pemandangannya juga luar biasa ajaib.


Coba bayangkan saja dengan suhu dingin dingin empuk di sekitaran Danau Batur, kita berendam di air dengan suhu berkisar 38-39. Pas hangatnya. Ajib.
Selain itu yang unik lagi adalah air hangat di pemandian ini benar benar alami, air panas ini langsung berasal dari Gunung Batur sendiri.
Biaya masuk ke Batur Natural Hot Spring ini adalah 60k rupiah untuk orang dewasa, bakal lebih murah untuk anak-anak dan juga bakal jauh lebih mahal untuk turis asing.

Batur Natural Hot Spring:



Like a Boss
Untuk menuju Natural Hot Spring ini dari jalan besar/jalan raya kita masih harus turun lagi ke area danau, sekitar 15 menit saja perjalanan.
Tapi tak perlu khawatir karena sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan cantik di kanan kiri, mulai hijaunya hutan, padang rumput sampai Gunung Batur sendiri yang terlihat cukup dekat.




Bener bener pengalaman yang yahud bagi ogut, berenang dan berendam di air hangat langsung di tepian danau.
Sangat worth it lah buat dikunjungi.
Sensasinya itu sobs, ga mungkin lah bakal kecewa.


Day 2
Pantai Kuta
Sore hari sepulang dari Batur, ogut langsung mengunjungi Kuta. 
Penasaran aja ogut akan pantai yang rasanya paling terkenal di Bali ini.
Seperti kunjungan ogut beberapa waktu silam, Kuta masih tetap saja sama. Ramai. Bule-bule berjemur, turis lokal dan rombongan study tour bocah SMP dan SMA dari berbagai penjuru nusantara.
Nyaris ogut ga bisa menikmati suasana saking ramenya.
Tapi di kunjungan kali ini ogut cukup beruntung bisa menjumpai salah satu acara adat masyarakat Hindu lokal, upacara Melasti.



Upacara Melasti sendiri adalah upacara adat yang dilakukan masyarakat Hindu Bali untuk menyambut hari raya Nyepi. Mereka menuju pantai dalam rangka untuk menyucikan diri, menghanyutkan segala sisi negatif kehidupan dan membuangnya ke laut.
Selain itu, pada kunjungan ke Kuta kali ini ogut juga cukup beruntung untuk bertemu salah satu mantan kekasih artis ibukota yang cukup terkenal.
Doi lagi syuting di pinggiran Kuta.

Bening
So, overall 2 hari pertama di Bali ini cukup mengasyikkan.
Nongkrong di ketinggian tebing tepian laut, berendam air panas di tepian danau dan sampai akhirnya kongkow lagi di tepian pantai. Asoy.

Komentar

  1. It has been reported as produced by many types material used in flooring and footwear.The type of footwear worn can reduce the static associated with the discharge. The rubber on many indoor wheels has also been attributed to the build up and release of this static.

    door handles sydney

    BalasHapus

Posting Komentar