Tulisan dari Seberang


Saat itu minggu pagi buta ogut berangkat menuju Juanda, mengejar first flight menuju tanah rantau di Baubau, ogut perlu berganti pesawat sebanyak dua kali untuk sampai.
Dengan ibunda tercinta dan beberapa sanak saudara yang mengiringi, ogut tak ingin berlama lama berada dalam momen sentimentil ini. Begitu sampai Juanda, ogut pun segera masuk ke bandara untuk segera check-in dan sebisa mungkin menghindari saat-saat mengharukan menjurus memilukan ini.

*lari ke toilet bandara*
*muter Leaving On A Jet Plane-nya Janis Joplin*
*showeran*


Setelah menyelesaikan urusan administrasi bandara, ogut segera bergegas menuju gate keberangkatan. Dengan keadaan masih diselimuti kantuk dan rasa sedih yang terbayang dengan menanggung beban hidup yang berat ini APAAALAAAH, ogut berjalan gontai menuju passenger room. Begitu duduk, nyaris kalap, ogut hampir saja memencet tombol pemanggil pramugari dan ingin segera menangis di pelukannya .......................................... *PLAAAAK* *PLAAAAK* *PLAAAAK* (suara pilot turun dari kokpit lalu mempraktekkan aksi smackdown pada ogut)



*
*
*
Perjalanan dari Surabaya ke Makassar cukup ditempuh sekitar satu setengah jam, ogut sempat menikmati keindahan arsitektur bandara Sultan Hassanuddin Makassar sebelum menunggu pesawat kedua yang akan membawa ogut ke tanah Buton.
Tampan memang ...... bandaranya
Lalu tibalah saat keberangkatan pesawat kedua menuju Baubau. Pesawat ke Baubau adalah pesawat twin otter atau pesawat baling-baling. Ogut ga tau banyak tentang pesawat jenis satu ini, kecuali berita yang cukup sering ogut dengar mengenai jatuh atau hilangnya pesawat jenis ini, ngeri.
Tapi begitu terbang ternyata tak seseram yang dibayangkan, walaupun jauh dari kata halus. Tapi pesawat yang terbang rendah bisa memungkinkan kita melihat pemandangan indah dari atas udara :


 Menjelang mendarat :



Dengan pesawat ini, ogut cukup menempuh satu jam perjalanan.
Setelah itu rasanya ogut ga perlu bercerita banyak selama minggu-minggu pertama yang ogut lakukan setiba di tanah rantau.
Cukup seminggu pertama ogut merasakan penyakit galau dan sejenisnya yang menjerumuskan kita menjadi manusia lemah.
Selepas itu pun ogut segera bangkit, beradaptasi dan menimati hidup yang ogut jalani saat ini.

"Today is the tomorrow you worried about yesterday "

Benar ketakutan membuat kita lemah, tapi kita harus lebih kuat dari ketakutan itu sendiri. Dengan berjalannya waktu semua ketakutan itu akan segera lenyap, berganti harapan dan masa depan.
Di tempat baru ini ogut sudah banyak menemukan hal baru, dan paling penting ogut sudah menemukan pula saudara-saudara baru.





***********




Lalu pada suatu senja, sembari berkumpul bersama kawan-kawan menikmati secangkir kopi, senja di Bukit Wantiro itupun seperti berseru, "Inilah kawan jalanmu, nikmatilah waktumu di Baubau"

Komentar