Musik dan Gaya Hidup

'Music is forever, music should grow and mature with you, following you right on up until you die'

Kalimat diatas merupakan salah satu kutipan yang diucapkan oleh Paul Simon, anggota duo paling legendaris di muka bumi, Simon & Garfunkel.
Jikalau kita mendalami kutipan tersebut lebih jauh tentu saja hal itu dapat dibenarkan, dalam kehidupan yang kita jalani ini pasti kita tak bisa lepas dari musik.
Musik bisa sangat berarti dalam kehidupan kita. Menghibur atau menjadi penyemangat dikala sedih. Sebagai pelampiasan saat merasa bahagia, memberikan energi ketika sedang berkegiatan atau bahkan membantu mengingat kenangan masa lalu, bisa saja dibilang musik adalah kehidupan.
Begitu hebatnya kekuatan musik, bahkan tercipta beberapa gaya hidup yang menjadi ciri khas dalam aliran musik tertentu. Dalam hal tertentu bisa saja seseorang bisa sangat suka atau fanatik pada aliran musik tertentu, hingga mereka memasukkan gaya hidup pada musik tersebut dalam kehidupan mereka.
Berikut akan ogut bagikan beberapa gaya hidup yang cukup berhubungan erat dengan musik, cuman beberapa sih emang ... yang ogut tau aja.
Nah, seperti biasa, dikumpulkan dari berbagai sumber, dan ... silahkan disimak :))


1. Skinhead

Secara harfiah sebenarnya skinhead bukan merupakan gaya hidup yang lahir dari hubungan langsung dengan musik. Skinhead merupakan kultur yang berkembang di Inggris pada akhir tahun 60an. Paham ini merupakan paham yang lahir setelah era perang dunia kedua dimana keadaan ekonomi dunia dalam keadaan yang tidak begitu kondusif. Tak terkecuali di Inggris sendiri. Hingga banyak dari para golongan pemuda yang terpaksa menjadi pekerja kelas menengah kebawah atau biasa disebut working-class pada eranya. Para pemuda ini ingin tetap terlihat stylish namun tetap menyesuaikan dengan ukuran dompet. Maka disebutlah mereka sebagai mods yang nantinya akan disebut sebagai skinhead.
Ciri utama dari anak anak skinhead ini adalah rambut yang dicukur cepak sampe botak, memakai pakaian dengan merek ternama, seperti polo shirt fred perry atau ben sherman, jacket atau sweater (adidas, jack wolfskin, lonsdale) jeans pendek ketat dan sepatu boots. Para pemuda ini biasa menghabiskan waktu bekerja dari pagi sampai sore hari, dan mengunjungi pub pub pada akhir pekan untuk melihat acara acara musik atau pergi ke pertandingan sepakbola.
Walaupun secara khusus skinhead tidak lahir dari musik, namun mereka memiliki identitas khusus pada musik yaitu Oi! musik yang disebut musik para skinhead. Beberapa band yang memainkan Oi! antara lain Coney Rejects, Angelic Upstarts, The 4-Skins, The Oppressed dan banyak lagi.


2. Emo

Alesana, pioneer screamo/post-hardcore
Jika kita berbicara tentang emo, maka kita berbicara langsung tentang musik yang berhubungan langsung dengan gaya hidup. Emo atau emotive hardcore adalah subgenre dari hardcore yang mulai tebentuk di awal 80an. Band era awal yang disebut memulai emo antara lain Rites of Spring, Texas Is The Reason, Sunny Day Real Estate, Embrace dan beberapa lainnya. Ciri khas musik ini adalah penampilan penuh emosi di atas panggung, lagu yang up beat, aransemen yang berisik hingga lirik lagu yang menggambarkan kemurungan, kesedihan dan depresi.
Jimmy Eat World
Bermula dari artis idola yang mereka tonton dan musik yang mereka dengar, banyak dari pemuda yang membawa musik emo ke kehidupan mereka. Seperti terkesan pendiam , pemurung dan sering emosional. Gaya utama dari anak anak emo ini adalah rambut hitam berponi panjang, biasanya sampe menutupi mata, kaos hitam ketat bergambar logo logo band idola mereka serta skinny jeans.
August Burn Red
Emo sendiri sempat cukup booming di tahun 2000an ini, dengan mengusung screamo banyak band band baru yang bermunculan. Screamo pun bisa menyesuaikan selera pasar dan bisa dipadukan dengan beberapa jenis musik, seperti dengan electronica akan menjadi trance metal yang dimainkan oleh band macam Enter Shikari, Attack Attack!, Asking Alexandria, dkk atau dengan death metal akan menjadi deathcore yang diusung oleh Bring Me The Horizon, Miss May I hingga Job For A Cowboy.
Karena musiknya yang tergolong fleksibel dengan berbagai sub genre dan mampu mengikuti selera pasar, belakangan screamo mewabah di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Band yang cukup terkenal membawa emo di Indonesia antara lain Alone At Last, Killing Me Inside formasi awal, Sweet As Revenge, Jakarta Flames hingga Seems Like Yesterday.


3. Rasta

Secara langsung rasta tak ada kaitannya dengan musik. Rasta adalah sebuah agama atau kepercayaan yang lahir di jamaika.
Namun secara khusus rasta memiliki hubungan tersendiri dengan musik reggae. Reggae sendiri mulai berkembang di Jamaika pada tahun 60an. Reggae merupakan perkembangan dari musik tradisional di Jamaika sendiri. Namun lambat laun musik reggae menjadi modern seiring perkembangan jaman. Bob Marley dengan 'The Wailers'nya adalah yang pertama kali membawa reggae ke luar industri musik jamaika dan membuat musik reggae menjadi semakin terkenal seperti saat ini.
Para penganut rasta atau musik reggae ini sering menyerukan perdamaian. dengan ciri khas rambut gimbalnya.
Berdasar pada daerah asal perkembangannya para penggemar musik reggae di dunia pun menghubung hubungkan reggae dengan rasta, hingga secara tidak langsung mereka menganut beberapa gaya khas dari penganut rasta di Jamaika. Ciri khas penganut rasta antara lain berambut gimbal dan cenderung hidup dalam kepercayaan anti kemapanan, bahkan dalam hal yang sedikit ektrim mereka juga menghisap ganja seperti yang biasa dilakukan penganut rasta di Jamaika sendiri.
Di Indonesia sendiri reggae sudah cukup berkembang, mulai masuk Indonesia pada tahun 80an hingga saat ini sudah banyak musisi reggae Indonesia yang diakui dunia seperti Ras Muhammad yang sempat merilis album di Amerika hingga Jerman. Hal lain yang cukup unik adalah di Indonesia, rasta juga identik dengan kehidupan scooter atau pecinta vespa jalanan.


4. Punk

Mereka liar, menggelandang di jalanan, memberontak, melawan arus, menantang aturan dan anti pemerintah. Yup, seperti itulah pandangan yang orang awam biasa tujukan pada gerombolan punker. Muncul di tahun 80an, punk merupakan budaya yang lahir atas kekacauan yang terjadi di masyarakat di era jatuhnya ekonomi dunia. Ideologi atas punk ini didasari semangat pemberontakan, kemandirian dan anti kemapanan.

Ini bisa tercermin dari musisi musisi punk era awal yang kebanyakan musiknya menghentak bertempo cepat dan liar dengan lirik yang menyerukan pemberontakan, anti pemerintah, kritik kritik sosial juga semangat masa muda. Hal ini bisa tercermin dari band band lawas yang menjadi ikon punk, seperti Ramones, Sex Pistols, Clash hingga Exploited.
Ciri khas dari anak anak punk ini antara lain pakain yang terkesan sangar, jaket kulit, piercing, jeans ketat, tattoo dan gaya rambut yang unik, biasa model mohawk atau dicat warna warni.
Di Indonesia sendiri gerombolan anak punk ini juga tak sulit ditemukan. Masuk di Indonesia mulai tahun 90an, kini anak anak punk ini sudah biasa ditemui di sudut sudut urban kota kota di Indonesia. Selain itu, band band punk lokal pun memilik massa yang cukup banyak ketika mereka mengadakan konser. Tak kurang nama nama besar seperti Superman Is Dead, Marjinal, Netral sampai Endank Soekamti mulai menjadi ikon para punker Indonesia.


5. Straight Edge

Straight Edge adalah paham yang lahir dalam komunitas hardcore dan punk di tahun 80an. Munculnya paham ini sendiri pertama kali dipopulerkan oleh band Minor Threat melalui lagunya yang berjudul 'Straight Edge', melalui lagu ini mereka menyerukan untuk menjauhi narkoba. Hingga dengan sendirinya lagu ini mampu menginspirasi para pemuda dan melahirkan sebuah gerakan yaitu Straight Edge itu sendiri. Paham ini pada mulanya hanya berkembang di scene musik underground di Washington DC, kemudian menyebar hingga seluruh Amerika hingga Kanada, sampai akhirnya bisa mendunia seperti saat ini.
Minor Threat
Straight Edge sendiri merupakan paham yang mampu merubah stereotip komunitas musik underground yang cenderung liar dan memiliki gaya hidup yang buruk. Straight Edge berbeda karena penganut gaya hidup ini adalah mereka dengan gaya hidup sehat seperti tidak mengkonsumsi alkohol, anti narkoba, tidak merokok hingga tidak melakukan sex di luar nikah, atau bisa disebut juga filosofi hidup yang tidak merusak diri sendiri. Para penganut Straight Edge ini tidak memili ciri khas tertentu, tapi salah satu yang khas dari edgers adalah lambang X, biasa di pakai di kaos atau di gambar di pergelangan tangan. Salah satu musisi Indonesia yang menganut gaya hidup Straight Edge antara lain drummer NOXA dan Cemetery Dance Club, Alvin Eka Putra juga Muhammad Hariadi Nasution atau akrab disapa Ombat, vokalis band grindcore Tengkorak.


6. Pagans/Satanis

Nah yang terakhir berikut ini bisa dibialang rada ekstrim nih sob.
Pagan atau satanis yang biasa disebut sebagai pemuja setan. Aliran ini identik dengan musik black metal yang sering bertemakan anti-christ dalam lirik dan lagu lagunya. Namun tidak hanya pada black metal saja, beberapa musik seperti jazz ataupun R&B pun juga terselip satanis dalam musik mereka.
Salah satu musisi yang terkenal akan gaya hidup pemuja setannya adalah Marlyn Manson, dalam salah satu wawancara dengan majalah spin pada Agustus 1996 ia sendiri mengaku ingin menjadi orang yang dikenang untuk mengakhiri sejarah kekristenan.
Para penganut paganis sendiri tidak memiliki gaya yang khas. Hanya saja mereka biasa menyebut dirinya sabagai atheis atau agnostik.
Para musisi musisi satanis ini memiliki cover album yang cenderung ekstrim, juga official video musik yang penuh kontroversi. Selain itu lirik lirik dalam album mereka juga cukup mengandung tema yang kasar, isu sensitif, bahkan tak jarang menyangkut agama. Selain itu para penganut satanis ini memiliki aksi panggung yang liar dan provokatif, seperti Ozzy Osbourne yang minum darah di atas panggung, Marlyn Manson yang biasa merobek robek injil, Dimmu Borgir yang membagi bagikan alkohol dan narkoba pada penonton hingga aksi memenggal kepala hewan yang lazim dlakukan oleh band band satanic lainnya.


Seperti itulah kira kira apabila antara musik dan gaya hidup dihubung hubungkan. Bagi penikmat musik awam tentu tak begitu ambil pusing. Tapi tentu saja akan beda untuk seseorang yang fanatik akan genre musik tertentu.
Jadi andaikata disuruh memilih, kawan kawan sekalian akan pilih yang mana nih ? hehehehe
Nah sekian yang bisa ogut bagikan, terimakasih anyway yang sudah menyimak :))

Komentar